My First Journey: Lombok at A Glance

Tulisan ini masih tentang journey. Cerita perjalanan pertama memang menjadi cerita tersendiri manakala kita menemukan sesuatu yang baru. Yes. Every BIG step starts from many SMALL ones. Kalo kata filusuf China Confusius. Makanya yang namanya perjalanan pertama itu pastinya banyak banget ya seiring berlalunya waktu (usia) dan tentu setiap orang punya milestone perjalanannya masing-masing. Kapan perjalanan pertama kali naik pesawat, kereta api, atau kapal feri. Kapan perjalanan pertama ke luar kota atau luar negeri. Kapan perjalanan pertama kali bersama anak, keluarga, dan sahabat. Dan sebagainya.

Berhubung mimpi besar saya keliling Indonesia, maka perjalanan pertamaku setelah 24 tahun hidup di kota yang berhati nyaman Jogjakarta adalah menjelajah pulau Lombok. Meski hanya satu bulan transit di pulau Bali (semoga tahun ini bisa kembali ke Bali, yang baca diaminkan yaa..). Inilah perjalanan pertama ala backpacker ke Lombok, sebuah pulau yang menyimpan kenangan hingga saat ini aku masih di sini. Oya, Lombok itu masuk dalam propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yaa.. (agar tidak ditemukan orang yang taunya Indonesia itu bukan Bali,dan Lombok itu bukan NTB)

Aku berangkat dari kos di Denpasar setelah subuh menggunakan sepeda motor. Perjalanan bersama suami ditemani oleh teman satu kos yang istri dan anak-anaknya tinggal di Lombok sebagai penunjuk arah. Perjalanan dari Denpasar ke Pelabuhan Padang Bay membutuhkan waktu satu jam. Kalo beruntung, bisa dapat kapal yang bagus dengan perjalanan di laut sekitar 4-5 jam. Sampai di pelabuhan Lembar menuju kota Mataram membutuhkan waktu +45 menit. Meski punya pengalaman pernah naik kapal feri sewaktu SMP (study tour) menyeberangi selat Bali, kali ini perjalanan cukup lama di laut sehingga kami menyewa kamar untuk beristirahat sejenak.

Naik Feri di Padang Bay
Pertama Kali Naik Feri di Padang Bay

Rencana perjalanan pertamaku ke Lombok selama dua hari adalah untuk melaporkan diri di calon kantorku, mencari tempat kos, bersilaturahim dengan calon teman kantor yang sebelumnya sudah aku kenal karena satu aktivitas di Jogja, bersilaturahim dengan mantan tetanggaku sewaktu kecil, dan tentu saja jalan-jalan menikmati panorama pantai Senggigi. Hihi.

Lombok bukan cabai dalam bahasa jawa. Emang sih makanan orang Lombok kebanyakan pedas. Mau coba ayam bakar taliwang, plecing kangkung, beberuq, atau sate bulayak? Kalau kata orang Sasak (suku asli yang mendiami pulau Lombok), Lombok adalah Lomboq yang berarti lurus. Ini adalah fakta sekaligus harapan. Fakta bahwa jalan di Lombok itu lurus dari Cakranegara hingga Ampenan. Harapan bahwa Lombok orangnya lurus atau berada di jalan yang benar. Seperti arti salah satu ayat surat Al-Fatihah “tunjukkanlah kami jalan yang lurus”.

Memasuki pulau Lombok, aku seperti merasakan berada di kampung suamiku, daerahnya masih sepi dan asri. Banyak pohon dan sawah. Seperti tulisan suamiku dalam WatsAppnya yang cukup panjang:

” Laju motor yang biasa ku pacu dengan maksimal, entah kenapa tiba-tiba melambat..Hijau pepohonan di sepanjang jalan, Nampak berbeda dari biasanya, menggodaku untuk tidak sekedar memperhatikannya, tapi menikmatinya.. kenapa bisa tergoda? Ternyata memoriku melayang jauh ke belakang saat aku masih kecil.. kondisi ini sama seperti yang kurasakan dulu, di kanan-kiri jalan nampak menghijau..dan yang benar-benar menggodaku melayang ke masa kecilku adalah bau padi yang sedang dipanen. Bau ini khas saat panen saja. kesibukan para petani yang disertai canda tawa meramaikan panen raya. Nampak kegembiraan diraut wajah mereka yang masih membuatku kagum adalah di antara mereka masih banyak yang berumur masih muda. Terlintas dalam benakku…aaahhh masih ada harapan negeri yang kaya raya ini bisa berswasembada, masih ada para pemuda yang peduli dengan profesi sejuta umat ini… hehehe sejuta nyawa yang akan bergantung pada padi yang mereka panen, rasanya aku mulai menikmati pulau ini bukan karena ‘orang-orangnya’ tapi karena keasriannya.” (1 Desember 2013, Nureff)

Pulau Lombok juga terkenal dengan sebutan pulau seribu masjid. Masjid dibangun besar-besar dan megah. Bahkan tak jarang dijumpai masjid yang saling berhadapan hanya terpisah jalan. Mega proyek yang sedang dibangun sekarang adalah Masjid Islamic Center di Mataram. Aku membayangkan disini tempat bertemunya para ulama di seluruh dunia. Apalagi gubernur NTBnya adalah seorang Tuan Guru sekaligus Doktor lulusan Al Azhar Mesir.

Dari sisi SDM, banyak orang lombok yang berbondong-bondong menjadi buruh di Arab atau Malaysia sehingga menempatkan NTB sebagai pengekspor TKI nomor 3 di Indonesia. Maka tak heran saat musim haji atau menjemput TKI, bandara dipenuhi orang-orang yang antar jemput mereka yang pergi haji dan menjadi pahlawan devisa.

Dari sisi budaya, kita akan menemukan pernikahan ala Lombok dengan adat merari alias melarikan diri pihak perempuan ke rumah saudara pihak laki-laki sebelum ijab qabul serta pernikahan antara keturunan yang permpuan bernama awalan Baiq dan laki-laki bernama awalan Lalu. Aku tahu itu saat bertemu mantan tetanggaku yang belum lulus SMA kemudian menikah dengan seorang Lalu.

Itulah selayang pandang tentang Lombok yang aku temukan pada perjalanan pertamaku selama dua hari. Semua rencana kunjungan telah tertunaikan dan alhamdulillah diberi kemudahan (do’a seorang musafir). Aku pun kembali lagi ke Bali untuk menyiapkan diri atas pilihan hidupku. Oke. Ariverdeci.

Perjalanan KemBali
Perjalanan KemBali

Tulisan ini disertakan dalam GA My First Journey Wanderer Silles

my-first-journey

10 comments

  1. Lombok memang asyik untuk dijadikan destinasi wisata..apalagi bagi backpacker…alamnya yg masih hijau benar2 menimbuilkan sensasi tersendiri…
    selamat berlomba..semoga menjadi yg terbaik…
    keep happy blogging always..salam dari Makassar 🙂

  2. akuuu…aku belum pernah ke Lombok 😦 sejak dulu selalu dipameri temanku ttg keindahan Senggigi, tp sampai sekarang blm bisa menjejakkan kaki di sana. Semoga suatu saat kesampaian deh 🙂

    • Iya mak kudo’akan bisa wisata di Lombok. Sekarang transport semakin terjangkau. Rumahku sama Senggigi deket,15 menit aja sampai kalo lagi sepi..hihi (promosi)

Tinggalkan komentar