Lulusnya Ibu Menyusui

Bagiku, kelulusan tidak hanya tentang sekolah atau kuliah. Ini tentang kelulusan bagi seorang ibu menyusui yang dizaman sekarang bagaikan seorang mahasiswa yang akan menyelesaikan jenjang S1 dalam waktu 6 bulan usia anak, S2 di tahun pertama anak, dan S3 ketika anak genap berusia 2 tahun. Sebagaimana perintah dalam Al Qur’an surat Al Baqarah ayat 233 “Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan”.

Aku pernah ditanya teman bagaimana bisa tetap menyusui meskipun bekerja di kantor? ketika anak pertamaku lahir di awal tahun 2012 (sebelum adanya undang-undang tentang menyusui di Indonesia), aku baru bisa menyusui secara lancar di hari ketiga saat sudah pulang dari rumah sakit. Inisiasi menyusui dini (IMD) sudah, namun ASI belum juga keluar. Padahal yang kita tau ASI di hari-hari awal menyusui mengandung kolostrum yang kandungannya sangat baik bagi anak. Ibaratnya masuk di semester pertama menyusui aja udah kayak gini ujiannya. Kalau bukan karena ingat perintah Al Qur’an dan ingat manfaat ASI tak hanya untuk bayi tapi juga untuk kebaikan diriku. Aku pun berjuang dengan pengetahuan yang terbatas yang didukung penuh oleh suami. Beruntung teman kantor suamiku (mbak Elis) yang menginspirasi karena menyusui dua anakknya laki-laki kembar, memberikan pinjaman breastpump dan memberi botol-botol ASI. Ada juga yang memberikan coolerbag+iceblock-nya agar aku masih bisa menyimpan ASI saat kembali bekerja di kantor. Pelajaran pertama yang aku dapatkan pada semester ini bahwa dukungan orang-orang terdekat sangat membantuku lulus S1 ASI. 

ASI yang cukup untuk anak
ASI yang cukup untuk anak

Saat S2 ASI, aku mendapat tugas ke Jakarta, maka pilihanku tetap membawa anak yang masih ASI karena jauh dari keluarga dan tak ada pembantu yang menginap. Hitung-hitung menambah milestone petualangannya. Emang boleh ya bawa anak tugas dinas? Biarlah anak menjadi tanggunganku dan aku tetap bekerja meskipun kadang ada yang kurang nyaman. Maka, sebisa mungkin aku menyiasati agar anak tidak mengganggu pekerjaan dan pekerjaan tidak mengganggu anak. Beruntung ada bapak yang sudah pensiun ikut menemaniku ke Jakarta. Dan cerita mencari tempat untuk memerah ASI di Kantor juga merupakan perjuangan tersendiri. Kalau di Jakarta sih ada ruangan khusus menyusui seperti yang diamanatkan undang-undang, namun saat di kantor daerah mau gak mau aku memerah ASI dari ruang radio komunikasi, toilet, hingga mushola.

Hingga saat ini aku masih menjadi ibu menyusui pada anak keduaku yang berumur 1 tahun 2 bulan. Luar biasa, aku mengalami masa-masa menyusui anak sementara aku sedang hamil (breastfeeding while pregnancy) dan menyusui secara tandem. Dua-duanya nyusu. Aku melahirkan anak kedua saat anak pertamaku berusia 20 bulan, sehingga masih ada sisa waktu 4 bulan agar anakku sempurna lulus S3 ASI.  Nah, saat anakku sudah berusia 2 tahun pun aku tetap lanjutkan menyusui diakhiri dengan weaning by accident. Karena anakku sakit, dia sendiri yang minta berhenti menyusi pada usia 2 tahun 3 bulan.  Pada fase ini, aku diuji tentang penyapihan yang prinsipnya tak boleh dipaksakan. Biarlah anak yang meminta sendiri untuk berhenti pada waktunya. Disamping itu aku harus bersabar atas komentar orang disekitar yang kurang mendukung serta menahan sakit gigitan anak.

Seiring bertambahnya kesadaran akan pentingnya menyusui, alhamdulillah bertambah juga teman seperjuangan yang juga menyusui di kantor. Kini aku juga belajar dari kesalahan yang aku lakukan dulu saat menyusui anak pertama. Kesalahan memakai dot/nipple yang kurang baik bagi pertumbuhan giginya. Selain itu aku juga belajar memerah ASI menggunakan tangan yang ternyata lebih sederhana dan praktis. Untuk mendapatkan predikat lulus terkadang kita harus diuji untuk mengakui kesalahan setelah itu kesalahan tersebut di revisi agar hasilnya lebih baik. Barangkali itulah makna kelulusan bagiku. Jika kata Enstein 1 % itu inspirasi, 99% itu kerja keras. Bukan tidak mungkin kelulusan adalah nama lain dari kerja keras. Kerja keras apa pun itu bentuknya, lulus menjadi Ibu dengan memberikan ASI yang terbaik bagi anaknya.

“Tulisan ini diikutsertakan Keina Tralala First Birthday Giveaway”

http://keinatralala.wordpress.com/2014/10/23/keina-tralala-first-birthday-giveaway/#comments

3 comments

Tinggalkan komentar